Apa yang anda rasakan jika orang tuamu menjanjikan hadiah menjekang kenaikan kelas? Waw...tentu menyenangkan bukan, jika ada orang yang berjanji memberi hadiah kepada anda. Apalagi jika apa yang dijanjikan itu adalah hal-hal yang berharga. Rasa senang itu tentu akan semakin bertambah jika apa yang dijanjikan kemudian ditepati. Saya pernah mengalami situasi tidak bisa tidur, karena ingin merasakan realisasi terhadap janji itu.
Janji Untuk Ditepati (2 Petrus 1:3-4)
Dalam bacaan kita hari ini, Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa Allah telah mengaruniakan janji-janji kepada kita. Allah mengaruniakan janji-janji yang sangat berharga dan besar, yaitu keselamatan hidup yang kekal. Coba renungkan pertanyaan berikut, "apa sih yang kamu harapkan dalam kehidupan ini?" Saya yakin jawabannya adalah kebahagiaan. Lalu, apakah bentuk kebahagiaan yang paling sejati?, sepertinya keselamatan atau hidup kekal adalah jawabannya. Dan kalau melihat pada sejarah, janji yang Allah berikan itu pastinya "Ditepati ALLAH", bukan sekedar angin surga yang membuai atau membius manusia. Coba kamu baca apa yang dikatakan dalam 2 Petrus 3:9, di situ Allah menegaskan bahwa Ia adalah Allah yang menepati janji.
Sahabat, bagaimana dengan kamu?. Tentunya dalam hidup yang telah kamu jalani, ada janji-janji yang pernah kamu nyatakan, entah kepda orang tua, pacar, sahabatmu atau yang lainnya. Sadarkah kamu bahwa janji yang disampaikan itu mendatangkan kegembiraan bagi orang yang menerimanya?. Apa jadinya jika orang itu ternyata tidak menerima apa yang dijanjikan?. Mereka tentu akan merasa sedih, kecewa, mungkin juga ada yang marah. Itu pula yang kamu rasakan jika ada yang janji padamu yang tidak ditepati, bukan?. Karena itu, belajar dari Allah yang selalu menepati janji-Nya, maka tepatilah segala janji yang pernah kamu buat. Berani berjanji, tentu kamu harus berani menepatinya. Itu baru orang yang bisa dipercaya!!!, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar