Rabu, 17 Juli 2013

Sembunyi di Hadapan Allah

Bisakah manusia menyembunyikan diri dari Tuhan?
Kristin tergesa-gesa mencuci tangannya. Segera setelah itu, ia berlari ke kelas meninggalkan teman-temannya. Bocah berusia empat tahun ini membenamkan kepalanya ke dalam tas ransel besarnya. Tak lama kemudian, suaranya yang lantang membuat saya, yang saat itu berjalan melewati kelasnya yang terbuka, tercengang melihat ulahnya. "Ibu guru, aku sedang sembunyi!" Kristin berpikir jika kepalanya tidak terlihat, maka seluruh tubuhnya pun tidak akan terlihat.

Bisakan Kita Sembunyi di hadapan TUHAN? (Mazmur 199:7)

Apa yang Kristin lakukan mengingatkan saya tentang TUHAN Yang Maha Tahu. TUHAN mengenal dan menyelidiki kita (ayat 1) Dia tahu apa yang kita lakukan, yang juga dapat diketahui orang lain. Dia tahu keseharian hidup kita: duduk, berdiri, berjalan, berbaring (ayat 2-3) Ia bahkan tahu apa yang orang lain tidak tahu: sesuatu yang tersimpan dalam pikiran kita (ayat 2) serta perkataan yang belum keluar dari mulut kita (ayat 4). Benarlah apa yang pemazmur katakan bahwa kita tidak dapat sembunyi dari hadapan-NYA.
Disadari atau tidak, mungkin adakalanya kita bertingkah seperti Kristin. Kita berusaha menyembunyikan rapat-rapat kesalahan kita dari hadapan TUHAN. Kita berlari  menjauh dari-NYA, berpikir bahwa kita dapat hidup tanpa berurusan dengan TUHAN. Betapa sia-sia hidup seperti itu. Pemahaman bahwa TUHAN Mahatahu seharusnya membuat kita tidak lagi belari dan bersembunyi dari DIA, tetapi justru membawa diri kita untuk senantiasa dikenal dan diselidiki oleh TUHAN. Membuka diri untuk ditegur, diperbaiki dan dibentuk semakin serupa dengan TUHAN.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar